BATU SULI

Sepanjang Tewah-Upon Batu, kita akan melewati jalan beraspal yang tampaknya dibuat asal jadi, belum lagi ada beberapa jembatan kayu yang lantainya sudah mulai terbuka menanti korban yang akan melewatinya terjatuh. Beruntung saya duduk dibelakang Marjo (40) yang sudah berpengalaman mengantar penumpang dengan motor ojeknya. “Tenang saja, jalan ini lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya yang rusak parah” jelas pria berbadan gempal sebagai tukang ojek dari Tewah sampai Upun Batu, sambil memegang kemudi motor dengan erat.

Itulah sekilas perjalanan KR pada akhir Juni 2010 lalu menuju obyek wisata Batu Suli. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah khususnya di jalur sungai Kahayan tentu tidak asing lagi dengan nama ini. Obyek wisata yang terletak di desa Upun Batu Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas. Berjarak 202,62  km dari Kota Palangka, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam.

Hanya dengan berbekal uang Rp. 350.000,- kita dapat mencapai obyek wisata ini dari kota Palangka Raya menuju ke Utara. Biaya ini sudah termasuk perjalanan pergi pulang  (naik mobil dan ojek), ferry penyeberangan  dan konsumsi di jalan.

Melihat keindahan obyek wisata ini kita akan merasa kagum dengan kokohnya batu ini tepat berada di tepian sungai Kahayan.  Sebelum melihat dari dekat Batu Suli KR menyempatkan diri mendatangi Kepala Desa (Kades) Upun Batu,  beliau sedang berdiskusi dengan warganya mengenai hasil pilkada gubernur Kalteng tahun 2010. 

“Kondisi sekarang obyek wisata Batu Suli ini hanya ramai pada hari-hari tertentu saja misalnya pada saat tahun baru” ungkap Abdul Wahid (37) saat ditanya KR. Kades yang baru menjabat pada Pebruari 2010 ini lebih lanjut menjelaskan, saat ini kondisi obyek wisata ini cukup prihatin, karena tidak dikelola secara baik. Dalam hal pungutan kepada pengunjung kami tidak memasang harga, sesuai dengan kerelaan wisatawan, jelas Kades.

Hal ini diperparah lagi dengan tidak ada perhatian dari dinas pariwisata propinsi Kalimantan Tengah, karena mereka beralasan pihak pemerintah kabupaten Gunung Mas mempunyai wewenang otonomi dalam mengelola obyek wisata Batu Suli ini.

Abdul Wahid mengharapkan, ada kerjasama dari tokoh-tokoh masyarakat untuk mengoptimalkan pendapatan desa melalui obyek wisata Batu Suli ini, namun hal ini menghadapi kendala karena belum mencapai kata sepakat dari beberapa tokoh desa. Sedangkan dari keinginan masyarakat sendiri setuju membuat menjadi obyek wisata ini dikelola menjadi lebih baik.

Legenda Batu Suli.


BAGIKAN

Mulailah sekarang dengan simulasi kredit.

Sebagai perhitungan angsuran kredit Anda.